Kemaren gue abis ikut pengajian. Sebagai seorang fakir asmara, gue juga butuh asupan rohani, biar jomblo gue berkah.
Kalo di twitter mungkin ada yang namanya #SiramanRohatwit, berhubung ini di blog, jadi gue kasih nama #SiramanRohablog, tapi beda dari siraman rohablog gue yang sebelumnya, yang ini serius, buat yang belom baca #siramanrohablog sesat gue yang dulu, bisa baca disini
Tema siraman rohablog kali ini adalah memantaskan diri. Yah, banyak orang pengen ini, pengen itu, pengen sana, pengen sini, pokoknya segala macem. Pengen dapetin jodoh yang baik, tapi sendirinya masih 'buruk'.
....
Saya ingin menyampaikan satu kisah nyata. Tentang Dee. Ketika di
pertemukan beberapa pilihan,Dee sempat bingung. Urusan jodoh ni!
Siapapun pasti menginginkan jodoh yang lebih baik,termasuk Dee. Terus
apa yang ia lakukan?? pertama-tama ia lapor dulu (baca:memohon) kepada
Yang Maha Menilai.
Kedua, karena menginginkan jodoh yang lebih baik,maka ia pun mulai
memperbaiki diri. Inilah yang di sebut memantaskan diri. Tapi
memantaskan diri di hadapan Yang Maha Menilai, maka:
- Ibadah A ia tingkatkan.
- Ibadah B ia lipat gandakan.
- Ibadah C ia rutinkan (sebelumnya jarang-jarang).
- Ibadah D ia rutinkan (sebelumnya hampir-hampir tidak pernah).
Alhamdulillah, puji Tuhan, hanya dalam waktu beberapa bulan setelah ia
meningkatkan ibadah,ia bertemu dan saling tertarik dengan seorang gadis
yang sudah bertahun-tahun melakukan dan meningkatkan:
- Ibadah A
- Ibadah B
- Ibadah C
- Ibadah D
Bukankah Dia telah berjanji,”Yang baik-baik adalah untuk yang
baik-baik,dan begitu pula sebaliknya”. Kurang lebih ya seperti itu (QS.
24:26). Jadi kalau Anda menginginkan pasangan yang lebih baik? Ya
perbaiki diri, pantaskan diri. Dengan demikian mudah-mudahan Dia akan
mempertemukan Anda dengan seseorang yang pantas untuk anda.
Sering kali, kita menginginkan jodoh yang lebih baik, tapi sayangnya
kita sendiri malas memperbaiki diri. Kita sendiri malas memantaskan
diri. Lha,apa mungkin kita mendapatkan jodoh yang lebih baik? Sepertinya
sih, kecil kemungkinanya.
Atau, begini. Bukan mustahil jodoh kita itu
nilainya 8. Namun, kita itu nilainya masih 6. Bisa jadi, karna itulah, Dia
belum mempertemukan kita dengan jodoh kita. Yah,belum
pantas,menurut-Nya.
Orang-orang sering bilang ,”Jodoh itu di tangan Tuhan”. Sambil
bergurau saya balas,”Itu betul. Dan jodoh itu akan tetap berada di
tangan Tuhan,selagi kita tidak berusaha untuk mengambilnya”.
.....
Itu gue kutip dari salah satu buku keren tulisan Ippho Santosa, 7 Keajaiban Rezeki. Intinya, kalo gue pengen ngedapetin sesuatu yang baik, gue juga harus merubah diri gue jadi lebih baik.
Karena sesuatu yang baik hanya untuk mereka yang baik-baik, begitu juga sebaliknya.
No comments:
Post a Comment